Biokimia_Karbohidrat (Uji Peragian dan Uji Iodin)

 

Uji Peragian dan Uji Iodin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Pangan merupakan salah satu hal pokok yang dibutuhkan manusia. Nutrisi yang terkandung dalam pangan membantu metabolisme tubuh yang dijalankan manusia. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan manusia adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh selain protein dan lemak. Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh, karbohidrat tersebar luas di alam. Melalui proses fotosintesis, bagian-bagian tanaman yang mengandung klorofil dapat membentuk karbohidrat. Proses fotosintesis sendiri membutuhkan bahan baku berupa karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah.

Seiring berjalannya waktu, karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi bagi makhluk hidup, beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membentuk senyawa baru dengan kegunaan khusus. Melalui proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil alcohol dan karbon dioksida. Terlepas dari itu, karbohidrat dalam pangan dapat diuji dengan berbagai jenis uji. Beberapa diantaranya adalah Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, Uji Peragian maupun Uji Iodin. Beberapa uji tersebut dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam jenis pangan tersebut. Pada kesempatan kali ini, uji karbohidrat yang dilakukan adalah uji peragian dan Iodin.

1.2.       Tujuan

Tujuan dari praktikum peragian yaitu untuk mengetahui terjadinya fermentasi yang dilakukan oleh sel ragi. Tujuan dari praktikum uji iod yaitu untuk menguji adanya karbohidrat dari beberapa bahan yang diuji (secara umum).

1.3.       Manfaat

Manfaat dari diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana suspense dapat terjadi pad apercobaan peragian dan dapat mengetahui bahan aapa saja yang mengandung karbohidrat dengan uji iod.

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O; misalnya rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6. Senyawa ini pernah disangka hidrat dari karbon sehingga di sebut karbohidrat. Pada tahun 1880 -an disadari bahwa gagasan hidrat dari karbon merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka (Fessenden, 1986). Karbohidrat banyak terdapat dalam jaringan tubuh hewan, keberadaannya bisa dalam bentuk polisakarida (glikogen), oligosakarida (bercabang atau tidak bercabang) yang umumnya terdapat pada permukaan biomembran sel dan monosakarida (glukosa darah). Pengujian karbohidrat dalam klinik banyak dilakukan terutama tehadap kadarglukosa darah dan urin untuk pemantauan kasus diabetes melitus dan insufisiensi pancreas (Suharsono, 2015).

Khamir telah dimanfaatkan sebagai starter untuk membuat berbagai jenis makanan dan minuman fementasi. Mayoritas khamir berwarna dari putih hingga krem. Permukaan koloni khamir di antaranya yaitu berkilau atau kusam, halus, kasar, sektor, terlipat, bergerigi, atau berbulu. Elevasi koloni khamir diantaranya yaitu datar, tertekan di tengah, menonjol dan seperti kubah, atau berbentuk kerucut. Tepian koloni khamir di antaranya yaitu bergelombang, melengkung, erose, atau dibatasi oleh hifa. Reproduksi aseksual yang terjadi pada khamir di antaranya yaitu budding (tunas), fusi dan produksi ballistoconidia. Sel khamir dapat berbentuk bulat, subglobose, ellipsoid, ovoid, obovoid, silindris, botuliform, bacilliform, elongate, apiculate, ogival, luning, atau segitiga (Kurtzman dan Fell, 2011). Khamir mampu memfermentasi glukosa dan sukrosa, namun tidak mampu memfermentasi laktosa (Anggraini dkk., 2019). Terjadinya proses fermentasi gula menjadi ethanol dan CO2 ditandai dengan munculnya gas (Talaro, 2012).

Jika gas diproduksi bersamaan dengan asam, maka terdapat gelembung pada tabung durham. Jika karbohidrat tidak terfermentasi, maka tidak mampu menghasilkan asam dan gas sehingga phenol red tetap berwarna merah (Bhowmik, 2011). Produksi gas dalam tabung itu dianggap sebagai hasil positif dalam memfementasi gula sementara jika hanya produksi asam dianggap sebagai kemampuan dalam asimilasi karbohidrat (Giri dkk., 2015). Dengan suatu enzim tertentu seperti amylase, karbohidrat dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Enzim zimase (pada ragi /khamir) menyebabkan glukosa dipecah menjadi akohol dan gas CO2 (Suharsono, 2015). Khamir yang melakukan fermentasi dapat menghasilkan gelembung, dinyatakan tanda (+). Apabila tidak menghasilkan gelembung, maka khamir dinilai tidak menghasilkan fermentasi dinyatakan tanda (-) (Rahmansyah dan Kanti, 1999). Uji fermentasi yang positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna media menjadi kekuningan ( Widiastutik dkk., 2014).

Pada umumnya polisakarida dengan larutan yodium akan membentuk ikatan yang berwarna. Misalnya zat pati ditambahkan larutan yodium akan membentuk ikatan yod-amilum berwarna biru (Suharsono, 2015).  Uji Iod digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan (Monruw, 2010). Karbohidrat dengan golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan Iodium dan memberikan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel. Dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum berwarna biru kehitaman (Fitri dan Fitriana, 2020).

 

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1.       Waktu dan Tempat

Praktikum protein dan asam amino dilaksanakan pada Februari 2017, dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai dengan selesai. Praktikum ini bertempat di Gedung Laboratorium.

3.2.       Materi

Materi yang digunakan pada praktikum Karbohidrat pada sub bab pertama mengenai Peragian yaitu larutan Monosakarida(glukosa), Ragi, NaOH…M, Aquadest, tabung reaksi dan tabung fermentasi. Materi yang digunakan pada sub bab kedua mengenai Uji Iod yaitu larutan Iod (5 mmol/L dalam Kl 30 g/l)….100 ml selulosa, glikogen, pati dan inulin(10 g/l)….200 ml, santan, sari nanas, sari ubi, pati, Aquadest, dan tabung reaksi.

3.3.       Metode

Bahan Peragian

Gambar 1. Bahan peragian dan larutan setelah dikocok

Metoda yang digunakan pada praktikum Karbohidrat pada sub bab pertama mengenai Peragian yaitu masukkan larutan monosakarida ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambah sedikit ragi. Kocok hingga terjadi suspense, kemusian suspense tersebut dimasukkan kedalam sebuah tabung peragian. Biaarkaan sejenak pada suhu 30º C (suhu kamar) sehingga terbentuk CO2. Tambahkaan NaOH kedalam suspensi sehingga CO2 hilang. Lakukan cara (1) - (4) tanpa menggunakan ragi(sebagai blangko). Pada sub bab kedua mengenai Uji Iod yaitu masukkan laruttan yang diuji (Santan, sari nanas, sari ubi, pati dan Aquadest) kedalam tabung reaksi. Tambahkan HCL encer, selanjutnya tambahkaan lagi 2 tetes Iod. Ulangi prosedur tersebut tanpa menggunakan larutan yang diuji (diganti Aquadest).

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Peragian

Berdasarkan dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperolehlah hasil seperti pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Peragian

Glukosa

Penambahan

Hasil

Penambahan

Hasil

0,5 ml

Ragi

Gelembung

5 tetes NaOH

Gelembung Hilang

0,5 ml

-

Tidak ada Gelembung

5 tetes NaOH

Tidak ada Gelembung

Berdasarkan pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa pada saat larutan glukosa ditambah ragi dalam jumlah sedikit, kemudian dikocok, terjadi suspensi yang ditandai dengan munculnya gelembung di sekitar tabung reaksi. Hal ini diduga karena adanya proses fermentasi glukosa oleh ragi, sehingga menghasilkan alkohol dan gas CO2. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsono (2015) yang menyatakan bahwa dengan suatu enzim tertentu seperti amylase, karbohidrat dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana. Enzim zimase (pada ragi /khamir) menyebabkan glukosa dipecah menjadi akohol dan gas CO2. Atmakusumah (2001) juga menyatakan bahwa apabila pada larutan terdapat gelembung-gelembung gas itu berarti larutan tersebut mengandung karbohidrat dan jika larutan tersebut tidak mengalami reaksi gelembung gas maka itu artinya larutan itu tidak mengandung karbohidat. Talaro (2012) menyatakan bahwa munculnya gas dalam tabung durham terjadi karena adanya proses fermentasi gula menjadi ethanol dan CO2. Berikut adalah gambar hasil praktikum peragian:

Uji Peragian

Gambar 2. Larutan yang diberi ragi dan tidak diberi ragi

Untuk membuktikan adanya gas CO2 yang terbentuk, dilakukanlah penambahan NaOH. Selanjutnya, setelah larutan tersebut ditambahkan NaOH, suspensi yang terbentuk menjadi hilang, gelembung disekitar dinding tabung pun mulai menghilang, begitu pula CO2 yang terbentuk juga hilang. Berbeda halnya dengan larutan glukosa yang tidak ditambah ragi, suspensi tidak terbentuk walaupun telah dikocok. Saat larutan ini ditambah NaOH, tidak terjadi reaksi apa-apa, hanya ada sedikit kotoran kecil yang mengapung diatas larutan tersebut.

4.2.       Uji Iod

Uji Iod

Gambar 3.  Pati yang berwarna biru setelah uji Iod

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Uji Iod

Bahan

Warna Sebelum Penambahan HCl

Warna Setelah Penambahan HCl

Santan

Putih

Kuning

Sari Nanas

Kuning

Hijau

Sari Ubi

Putih

Biru-Ungu

Pati

Putih

Biru-Ungu

Aquadest

Bening

Merah-cokelat

Berdasarkan pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa Sari Ubi dan Pati memberikan warna ungu. Hal ini menandakan adanya karbohidrat pada kedua sampel tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsono (2015) bahwa pada umumnya polisakarida dengan larutan yodium akan membentuk ikatan yang berwarna. Misalnya zat pati ditambahkan larutan yodium akan membentuk ikatan yod-amilum berwarna biru. Selanjutnya Fitri dan Fitriana (2020) juga menjelaskan bahwa karbohidrat dengan golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan Iodium dan memberikan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel. Dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Hal inilah yang menyebabkan amilum berwarna biru kehitaman. Monruw (2010) menyatakan bahwa warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi Iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil darireaksi yang positif akan menghilang. Dan sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali .

BAB V

PENUTUP

5.1.       Kesimpulan

Apabila pada uji peragian terdapat gelembung-gelembung gas itu berarti larutan tersebut mengandung karbohidrat dan jika larutan tersebut tidak mengalami reaksi gelembung gas maka itu artinya larutan tersebut tidak mengandung karbohidat. Pada uji iodine, munculnya warna biru kehitaman menunjukkan adanya amilum (pati) pada sampel.

5.2.       Saran

Sebaiknya semua praktikan dapat saling menjaga kekompakan, kebersihan dan juga lebih berhati-hati apabila sedang menggunakan larutan maupun peralatan yang ada di laboratorium.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, I., R.S. Ferniah dan E. Kusdiyantini. 2019. Isolasi Khamir Fermentatif dari Batang Tanaman Tebu (Saccharum officinarum. L) dan Hasil Identifikasinya Berdasarkan Sekuens Internal Transcribed Spacer. Berkala Bioteknologi 2(2):12-22.

Atmakusumah. 2001. Laporan Biokimia Karbohidrat. Diakses di http://fraeinstein.blogspot.com/2011/11/laporan-biokim-karbohidrat_03.html.  Pada 6 April 2013.

 

Bhowmik, G. 2011. Ana Techniqs in Biotechnology. Tata McGraw Hill Education Private Limited, New Delhi : 92 – 93.

 

Fessenden RJ, JS Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid ke-2. Pudjaatmaka AH,penerjemah; Jakarta (ID) : Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry. Ed. Ke-3.

 

Fitri, A.S., dan Y.A.N. Fitriana. 2020. Analisis senyawa kimia pada karbohidrat. Sainteks 17(1):45-52.

 

Giri, S., Kindo, M. J. 2015. Evaluation Of Five Phenotypic Tests In The Identification Of Candida Species. National Journal Of Laboratory Medicine 4(4): 13-18.

 

Manruw, 2010. Pengantar Biokimia. UI Press. Jakarta.

 

Rahmansyah, dan Kanti, A. 1999. Isolat-Isolat Khamir dari Minuman Tradisional Laru Di NTT. Berita Biologi 4(5)

 

Suharsono, H. 2015. Materi Praktikum Biokimia Veteriner I. Diakses di https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/6dc378800f6b587b097a3b2b702b6ce9.pdf.

 

Talaro, K. P., dan Barry, C. 2012. Foundations In Microbiology. MC Graw-Hill Comparies, New York.

 

Widiastutik, N. dan Alami, N. H. 2014. Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizosfer Rhizopora mucronata Wonorejo. Jurnal Sains dan Seni Pomits 3(1): 2337-3520

 

Yuliani, D. 2017. Petunjuk Praktikum. Biokimia I. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biokimia_Protein (Kelarutan Asam Amino dan Uji Ninhidrin)